Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Menerjemahkan Suwe Ora Jamu

Lagu suwe ora jamu ini berasal dari Yogyakarta. Dan berirama sendu, lagu ini membuat orang yang mendengarkan akan merasa mengingat kejadian-kejadian yang telah lalu dan merasa kejadian itu di anggap kecewa. Dalam menerjemahkan sebuah lagu dengan satu bahasa ke bahasa lain ini bukanlah suatu persoalan yang tidak rumit dari pada mengangkat gajah menggunakan kedua telapak tangan sendiri. Sebelum menerjemahkan, saya melakukan proses translasi tekstual layaknya proses penerjemahan dan juga cara mengucapkan dengan huruf fonetik. Suwe Ora Jamu Suwe ora jamu                                  (suwe ora jamu) Jamu godhong telo                            (jamu godong telo) Suwe ora ke...

Tentang Pengadilan Puisi

Sejak tahun 50 an hingga sekarang, agaknya kesusastraan Indonesia modern selalu diwarnai oleh perdebatan/polemik yang menyangkut berbagai hal. Pengadilan Puisi Indonesia Mutakhir. “Pengadilan” yang diselenggarakan Yayasan Indonesia ini diadakan di Aula Universitas Parahyangan, Bandung,  8 September 1974 dan diikuti oleh sejumlah pengarang Indonesia. Dalam acara ini, Slamet Kirnanto yang bertindak sebagai “Jaksa” – membacakan “tuntutan”-nya yang berjudul “Saya Mendakwa Kehidupan Puisi Indonesia Akhir-akhir ini Tidak Sehat, Tidak Jelas dan Brengsek!” Jika kita membaca tulisan Darmanto Jt. maupun tulisan (=”tuntutan”) Slamet Kirnanto yang disebut di atas secara tersirat maupun tersurat memang terasa di dalamnya ketidakpuasan terhadap kehidupan puisi Indonesia pada saat itu. Ketidakpuasan itu antara lain menyangkut : (1) system penilaian terhadap puisi Indonesia, (2) kritikus sastra Indonesia, (3) media yang memuat karya sastra Indonesia, dan (4) beberapa penyair Indonesia yang di...

Kisah Yang Pernah Tertelan Masa

Gambar
Salah Satu Pendiri Kota Samarinda: La Mohang Daeng Mangkona Penulis : Waldy Wahyu Iswantara             Secara astronomi wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Samarinda terletak antara 2’ 25’’ LS sampai dengan 1 o 13’ 15’’ LS, dan antara 117 BT sampai dengan 117 o  45’ BT. Letak geografis daerah ini berada di sepanjang Sungai Mahakam melebar ke daratan antara 10 sampai 16 km (Ars, 1986: 1). Pada kunjungan saya bersama rekan mahasiswa dan dosen saya ingin mendapati informasi tentang La Mohang Daeng Mangkona (8 januari 2017), kami mulai berkumpul pada jam 8.00 wita di Fakultas Ilmu Budaya, dan berangkat sekitar jam 09.30 wita, dan sampai di tempat sekitar jam 10.15 wita, sesampainya disana kami memulai dengan penghormatan/berdoa di makam Lamohang Daeng Mangkona, dengan juru kunci yang ke-3 yaitu Bapak Abdillah, dan beliau menceritakan perjalanan La Mohang Daeng Mangkona, serta kami yang mengajukan pertanyaan. Dan saya a...